Sejumlah Fakta Tentang Kopi Robusta Pagaralam

Sejumlah Fakta Tentang Kopi Robusta Pagaralam

Siapa yang belum tahu daerah Pagar Alam? Pagar Alam adalah salah satu daerah di Sumatera Selatan yang terkenal dengan keindahan alamnya. Tidak hanya itu saja, kopi robusta pagaralam juga ternyata menjadi idola para pencinta kopi di Indonesia. Mau tahu lebih lanjut tentang kopi robusta khas Pagar alam? Berikut ulasan selengkapnya :

1. Dihasilkan Oleh Para Petani Kebun Kopi Pagar Alam

Daerah Pagaralam sebenarnya berada tepat di bawah kaki gunung Dempo. Gunung Dempo terkenal dengan tanaman tehnya. Tapi ternyata tak banyak orang tahu di sana juga banyak petani kebun kopi yang sengaja membudidayakan tanaman tersebut menjadi komoditi.

Petani kebun kopi daerah Pagaralam nyatanya sudah ada sejak penjajahan kolonial Belanda. Kopi yang dibudidayakan di sana berjenis robusta dan sengaja ditanam di atas ketinggian 3.195 mdpl. Dulu perkebunan kopi Pagaralam memang dikelola langsung oleh pemerintahan Belanda. Namun secara sah diberikan pada masyarakat ketika pemerintahannya akhirnya resmi runtuh.

2. Hubungan Harmonis Antara Masyarakat Pagaralam Dengan Kopi

Terdapat hubungan yang cukup harmonis terjalin oleh masyarakat Pagaralam dengan kopi. Hal ini terbukti dengan adanya sebuah tradisi menjemur kopi di halaman rumah. Kebiasaan ini sudah sejak lama dilakukan oleh masyarakat Pagar Alam.

Nantinya hasil penjemuran kopi tersebut akan dijual pada pengusaha kopi rumahan. Jangan salah pengusaha kopi rumahan di daerah Pagar alam sudah cukup banyak, walaupun masih skala kecil.

3. Proses Produksi Kopi Robusta Pagaralam

Setelah mendapatkan biji-biji kopi yang sudah dijemur dari masyarakat sekitar, pengusaha kopi akan langsung mengolahnya. Awalnya biji kopi tersebut akan dicuci bersih lalu digoreng. Ketika matang, kopi akan ditampi atau dipilah-pilah lalu dibersihkan kembali menggunakan batu.

Baca Juga :  Cara Menjadi Reseller Kopi Mandailing Yang Menguntungkan Bagi Pemula

Setelah itu biji kopi yang sudah bersih dan matang akan digiling. Proses penggilingan masih menggunakan alat manual. Saat kopi sudah berhasil digiling baru bisa langsung dikemas untuk kemudian dijual. Pada proses produksi kopi Robusta Pagar alam ini hal paling penting adalah pada proses penggorengan.

Sebab dalam tahap tersebut akan sangat menentukan baik rasa maupun aroma kopi robusta yang dihasilkan. Rata-rata pengusaha selalu menggunakan kayu bakar dengan bakaran api yang stabil. Selama proses penggorengan api yang dipakai akan selalu dijaga. Jangan sampai terlalu besar atau malah kelewat kecil.

4. Rasa Kopi Robusta Pagaralam Yang Unik Dan Khas

Bicara soal rasa, kopi robusta dari perkebunan Pagaralam ini punya ciri khas tersendiri. Rasa dari kopi ini lebih cenderung asam dan pahit. Namun jika dirasakan, keduanya bisa membentuk perpaduan yang pas. Jangan lupakan jika kopi pagaralam ini juga punya aroma yang khas.

Dengan melihat keunikan rasa serta aroma yang khas tersebut tidak salah jika banyak yang menganggap kopi Pagaralam adalah terbaik. Bahkan tidak sedikit yang mengatakan jika kopi robusta dari Pagaralam ini merupakan kopi unggulan Indonesia.

5. Kuantitas Produksi Biji Kopi

Kopi robusta khas Pagaralam diketahui sudah mulai berbuah setelah umur 3 tahun. Rata-rata puncak masa panen akan berlangsung ketika tahun ke 4 hingga ke 5 sejak proses pembibitan. Satu hektar lahan kebun kopi biasanya dapat ditanami mulai 2000 sampai 2500 pohon kopi. Bergantung pada jarak tanam pohon kopi yang akan ditanam.

Menurut para petani, hasil panen terbanyak adalah sekitar 1 hingga 1,5 ton per 4 tahun. Hingga saat ini tercatat sudah ada 5 kota di Sumatera selatan yang dikenal menjadi sentra penghasil kopi. Selain Pagaralam, masih ada OKUS, Lahat, Muara Enim, serta Empat Lawang.

Baca Juga :  6 Macam Bisnis Kopi yang Enak Dan Mendunia

6. Harga Jual Kopi Pagar Alam Di Tingkat Petani

Mungkin masih ada yang penasaran berapa rata-rata harga kopi robusta dari Pagaralam? Di tingkat petani, harga jual kopi diketahui masih bergantung dari hasil panen yang didapat. Rata-rata, kini kopi robusta dari Pagaralam dijual dengan harga Rp 19.000,-

Jika dihitung, pendapatan petani dengan harga sebesar itu dianggap tidak cukup besar. Per tahunnya petani hanya bisa meraup keuntungan sebesar Rp 27.000.000,-. Jumlah itu diperoleh hanya jika kopi tidak gagal panen diakibatkan cuaca buruk atau hal-hal lainnya.

Itu tadi beberapa fakta dari kopi robusta Pagaralam. Pagaralam yang berada di provinsi Sumatera Selatan tidak hanya menyimpan keindahan kota saja. Di balik itu, Pagaralam menyimpan potensi sumber daya berupa kopi nikmat dan termasuk unggulan di Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *