Kopi kini sudah mengalami pergeseran makna. Jika dahulu hanya dinikmati oleh kalangan tertentu, kini kopi sudah berkembang menjadi lifestyle. Tak hanya dinikmati oleh kalangan dewasa, kopi sudah menyasar kalangan remaja. Bagaimana tidak, inovasi minuman berbahan dasar kopi tengah marak beredar di pasaran. Mulai dari es kopi susu gula aren hingga es kopi susu klepon. Hal ini menjadikan kopi sebagai salah satu lahan bisnis yang menguntungkan. Salah satunya adalah bisnis kopi bubuk. Tertarik mencobanya? Berikut ulasan bisnis kopi bubuk selengkapnya.
Peluang Bisnis Kopi Bubuk Yang Menguntungkan
Semenjak minum kopi sudah menjadi lifestyle bagi banyak orang, maka kehadiran kedai kopi makin menjamur. Tidak hanya berupa kedai besar, namun juga usaha rumahan. Apabila kedai besar memiliki mesin sendiri untuk menggiling biji kopi, maka lain halnya dengan usaha rumahan. Selain itu, usaha kopi bubuk juga masih terbilang jarang.
Disinilah letak peluang bisnis kopi bubuk. Penjual dapat mempromosikan kopi bubuk dari rumah ke rumah. Beli lah biji kopi yang sudah disangrai dari Roastery besar. Kemudian diolah menjadi kopi bubuk dan kemas dalam wadah kapasitas 250 gr hingga 1 kg.
Penjual juga dapat membuka lapak di beberapa e-commerce maupun instagram. Terlebih di saat pandemi seperti ini, orang-orang akan lebih memilih membuat olahan makanan atau minuman sendiri ketimbang membeli dari luar. Maka, usaha kopi bubuk dapat menjanjikan keuntungan yang besar.
Tahapan Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk
Sebelum menelaah lebih lanjut mengenai bisnis kopi bubuk, hal paling dasar yang penting untuk diketahui adalah bagaimana proses pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk. Sedikitnya ada 6 tahapan yang harus dilalui. Mulai dari masa panen hingga penggilingan.
1. Pilih Biji Kopi Dengan Kualitas Terbaik
Kualitas kopi bubuk berbanding lurus dengan kualitas biji kopi. Semakin bagus biji kopinya, maka semakin bagus pula apabila diolah menjadi bubuk. Terdapat beberapa ciri khusus pada biji kopi dengan kualitas terbaik, yaitu:
- Biji kopi berwarna merah segar dan ranum. Selain itu tidak ada bekas hama maupun kotoran yang menempel pada biji kopi.
- Memiliki ukuran yang standar. Tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil.
- Kopi yang sudah mencapai tingkat kematangan yang baik, memiliki tekstur kulit yang lunak.
- Memiliki rasa yang manis.
Dengan berpedoman pada kualitas biji kopi diatas, maka tidak perlu bingung lagi ketika akan memilih biji kopi yang memiliki kualitas baik. Maka diharapkan nantinya hasil kopi bubuk juga memiliki kualitas yang sama baiknya dengan biji kopi yang dipilih. Selain itu, pemilihan biji kopi yang segar dan berkualitas juga dapat meningkatkan aroma kopi baik dalam bentuk bubuk maupun setelah diseduh.
2. Memilih Atau Menyortir Biji Kopi
Setelah memilih biji kopi berkualitas, maka tahap selanjutnya adalah menyortir biji kopi tersebut. Sebab, biji kopi yang tampak bagus dari luar, belum tentu memiliki kualitas yang bagus pula pada bagian dalamnya. Oleh sebab itu, biji kopi perlu dipilih dan dipisahkan antara yang berwarna merah maupun hijau. Pada tahap ini, jangan lupa untuk membersihkan kotoran maupun sisa hama yang masih menempel pada biji kopi.
3. Biji Kopi Dijemur Kemudian Dikupas Kulitnya
Setelah melewati proses penyortiran, biji kopi selanjutnya harus dijemur selama kurang lebih 3 hingga 5 hari. Proses ini bertujuan agar mempermudah proses pengeluaran kulit biji kopi. Kemudian, setelah selesai di jemur biji kopi akan dipisahkan dari kulitnya menggunakan mesin.
4. Keringkan Biji Kopi
Sampai pada tahap ini, biji kopi masih mengandung banyak air. Oleh sebab itu, setelah dipisahkan dari kulitnya, biji kopi masih harus dijemur untuk memastikan tidak adanya kandungan air pada biji kopi. Selain itu, tahap ini juga dapat menaikkan nilai jual biji kopi.
5. Proses Sangrai Atau Roasting
Tahap selanjutnya dalam menjalankan bisnis kopi bubuk adalah proses Sangrai. Proses ini merupakan cara memanggang atau menggoreng biji kopi tanpa menggunakan minyak. Beberapa orang menambahkan beras atau ketan pada saat menyangrai kopi.
Di era modern saat ini, orang-orang lebih memilih menggunakan mesin Roasting. Sebab, selain kapasitas penampungan yang besar, mesin Roasting juga dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efektif. Namun, bagi yang tidak ingin dipisahkan dari nuansa tradisional, proses sangrai ini juga dapat dilakukan menggunakan peralatan sederhana. Seperti tungku, kayu bakar, maupun wajan dari tanah liat.
6. Menggiling Biji Kopi Menjadi Bubuk
Sebagai lengkap terakhir sekaligus peluang bisnis baru, penggilingan kopi dapat dilakukan menggunakan bantuan Electric grinder ataupun manual. Beberapa orang ada yang mencampurkan arabika dengan robusta kemudian digiling menjadi satu. Hal ini biasanya dilakukan untuk membuat resep signature atau ciri khas sebuah kedai kopi.
Nah, itulah cara bisnis kopi bubuk serta peluang penjualan kopi bubuk di pasaran. Semua cara di atas tidaklah sulit. Sebab petani kopi sudah tersebar luas di hampir seluruh wilayah di nusantara. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan biji kopi yang berkualitas bukanlah suatu halangan yang berarti.
Jangan lupa untuk memperhatikan kualitas biji kopi yang dipilih. Serta teknik pengolahannya, mulai dari masa panen hingga proses penggilingan. Bagaimana? Tertarik mencoba bisnis kopi bubuk? Semoga berhasil, ya!