Menggambarkan rasa atau aroma yang menyerupai gambut (peat), yaitu tanah yang kaya akan bahan organik terdekomposisi dan banyak ditemukan di lahan basah seperti rawa. Sifat ini sering diasosiasikan dengan rasa yang sangat khas, berat, dan bisa juga berarti memiliki nuansa asap atau earthy.
Bayangkan Anda sedang berjalan di hutan belantara setelah hujan, dimana aroma tanah basah yang kaya dan kompleks menyeruak ke udara—aroma itu adalah perpaduan antara tanah, daun yang membusuk, dan kayu yang lembab. Inilah gambaran dari apa yang diartikan dengan sifat “peaty” dalam kopi. Aroma dan rasa yang “peaty” serupa dengan pengalaman memasuki lingkungan yang dipenuhi dengan aroma bumi dan vegetasi yang kaya.
Misalnya, kopi yang dihasilkan dari metode pengeringan alami (natural process) atau semi-cuci (honey process) bisa memiliki rasa “peaty” karena kontak biji dengan daging buah selama proses pengeringan menghasilkan profil rasa yang lebih kompleks, sering kali dengan sentuhan earthy atau funky. Rasa peaty dalam kopi mungkin tidak selalu diinginkan oleh semua penikmat kopi, tetapi bagi beberapa orang, ini merupakan karakteristik yang memperkaya dan memberikan dimensi baru pada pengalaman menikmati kopi.