Kondisi pandemi memaksa segala aktivitas dilakukan dari rumah. Pemerintah pun tengah gencar menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini memberikan dampak yang cukup signifikan terutama bagi pelaku usaha. Tak terkecuali kedai kopi. Omzet penjualan menurun drastis hingga terancam gulung tikar. Namun, seperti permasalahan lainnya, tetap ada solusi untuk mengatasi setiap kesulitan. Bisnis kopi take away menjadi jawabannya. Namun, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan saat akan memulai bisnis kopi take away? Berikut ulasannya!
1. Siapkan Berbagai Varian Biji Kopi
Meskipun mengusung konsep take away, bisnis ini tetap tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Berikan Varian yang menarik untuk pelanggan yang datang. Banyak sekali biji kopi yang dapat menjadi alternatif pilihan. Diantaranya Aceh gayo, Bali kintamani, Mandailing, dan lain-lain. Tentukan juga mana biji kopi yang termasuk arabika maupun robusta.
Selain itu, pilihan menu non kopi juga tetap tersedia. Sebab terkadang, tidak semua pelanggan yang datang selalu memesan menu kopi. Ada kalanya merasa bosan dan sedang ingin menikmati sesuatu yang manis. Maka, menu seperti red velvet latte, taro latte, dan minuman lainnya dapat dijadikan pilihan.
2. Tentukan Metode Seduh Andalan
Selain biji kopi dan menu yang beragam, hal yang tak boleh ketinggalan dalam bisnis kopi take away adalah metode seduh. Sebab hal ini akan berpengaruh pada kualitas seduhan. Banyak sekali metode seduh yang tersedia. Seperti Vietnam drip, tubruk, V60, aeropress, hingga syphon.
Tiap seduhan memiliki karakteristik yang berbeda. Kopi yang diseduh menggunakan teknik syphon, tubruk, dan aeropress memiliki cita rasa yang lebih tebal. Sementara seduhan dengan metode V60, dapat mengeluarkan banyak flavour dan aroma yang terkandung pada biji kopi. Untuk metode Vietnam drip, biasanya dikombinasikan dengan susu kental manis.
3. Pilih Produk Kemasan Yang Ramah Lingkungan
Sebagaimana yang telah diketahui, bisnis kopi take away identik dengan kemasan sekali pakai. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan. Sebab, sampah plastik tidak bisa terurai dengan cepat. Untuk itu, diperlukan sebuah alternatif guna mengatasi masalah tersebut.
Jawabannya adalah reusable cup. Pemilik kedai kopi dapat menyediakan cup yang bisa dipakai berulang-ulang. Atau, jika dirasa memerlukan biaya yang besar, pemilik dapat menawarkan diskon bagi pelanggan yang membawa botol sendiri.
4. Konsep Kedai Yang Instagramable
Penampilan menjadi hal yang penting. Meskipun tidak menyediakan kursi yang banyak, beberapa pelanggan mungkin ada yang ingin sekedar beristirahat dan berfoto sambil menunggu pesanan disiapkan. Oleh sebab itu, konsep kedai juga tetap harus menjadi perhatian. Berikan kesan simple namun tetap fotogenik.
Letak kan beberapa tanaman di sudut kedai. Serta lukisan atau pajangan di dinding. Kombinasi warna cat juga dapat menambah kesan unik bagi kedai. Dan tak ketinggalan, lighting atau penerangan. Umumnya kedai kopi menggunakan lampu berwarna warm White atau yellow. Ini dapat menambah kesan hangat dan nyaman bagi pelanggan.
Tak harus luas dan besar, bangunan berukuran 3 meter juga sudah dapat disulap menjadi kedai kopi yang instagramable. Letakkan beberapa kursi kayu sebagai tempat duduk untuk pelanggan yang sedang menunggu pesanan.
5. Metode Pembayaran Cashless
Generasi millenials identik dengan sesuatu yang serba instan dan praktis. Salah satunya dalam hal pembayaran. Banyak yang memilih melakukan transaksi dengan menggunakan dompet digital. Seperti ovo, dana, gopay, shopeepay, dan lain-lain. Hal ini dapat diaplikasikan pada kedai kopi.
Tawarkan metode pembayaran non-tunai kepada pelanggan. Dengan begitu, pemilik kedai tidak perlu kerepotan lagi mencari uang kembalian atau menghitung jumlah pemasukan. Serba praktis, ya?
Nah, itulah penjelasan mengenai 5 hal yang harus diperhatikan sebelum menjalankan bisnis kopi take away. Mulai dari ukuran 120 ml hingga 1 liter, pemilik kedai kopi berlomba-lomba menjual kopi take away. Tak hanya menguntungkan bagi penjual, kopi take away juga memiliki keuntungan bagi pembeli.
Umumnya 1 liter kopi dijual dengan harga Rp. 85.000,-. Kopi ini dapat dibagi menjadi 5 gelas. Jika dibandingkan dengan harga kopi 1 gelas, tentu jauh lebih menguntungkan. Sebab biasanya 1 gelas kopi dihargai Rp. 20.000,- hingga Rp. 30.000,-. Menarik, ya? Selamat mencoba!