Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sangat cocok tanahnya digunakan untuk perkebunan kopi. Sehingga tak jarang beberapa kawasan di Indonesia memiliki jenis-jenis kopi yang nikmat yang bukan hanya terkenal di Indonesia namun juga diakui oleh dunia luar. Kelezatan dan kenikmatan rasa kopi nusantara khas Indonesia tidak terlepas dari kegigihan para petani kopi Indonesia dalam merawat dan memelihara tanaman kopi di berbagai perkebunan kopi rakyat di Indonesia.
Pemilihan lahan yang tepat menjadi awal nikmatnya aroma dan rasa kopi nusantara. Tanaman kopi cocok tumbuh di kawasan pegunungan, perbukitan dan sebagainya dengan ketinggian mencapai 300 hingga 900 meter di atas permukaan laut. Beberapa jenis kopi terkenal di Indonesia seperti dari Sumatera misalnya kopi Lampung, kopi Sidikalang, kopi Aceh dan sebagainya ditanam sesuai dengan standar kebutuhan secara geografis dari tanaman kopi tersebut.
Ada beberapa rahasia yang dilakukan para petani kopi agar rasa tanaman kopi yang mereka tanam dapat tumbuh dengan baik dan rasanya pun lebih nikmat. Tentunya dengan tetap memenuhi syarat geografis sebuah tanaman kopi, misalnya soal lahan, kecukupan penetrasi cahaya, lahan yang gembur dan sebagainya. Semua itu harus lebih dulu diutamakan agar tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik dan hasilnya pun bisa dipanen lebih banyak dan lebih sehat. Selain itu ada beberapa hal lain yang dilakukan para petani kopi Indonesia agar kopi yang ditanam bisa tumbuh dan menghasilkan rasa yang enak, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perawatan yang telaten
Kunci keberhasilan bercocok tanam memang pada perawatan. Para petani kopi Indonesia dikenal memiliki cara perawatan yang baik terhadap perkebunan kopi yang mereka miliki. Perawatan yang telaten dilakukan mulai dari penanaman pertama biji kopi. Mulai dari pemupukan awal, penyiraman pada tujuh hari pertama yang dilakukan secara rutin sampai memantau kondisi air akibat cuaca yang ekstrim. Setelah kopi tumbuh perawatan dilakukan dengan mencabuti tanaman parasit seperti rumput yang ada di sekitar tanaman kopi. Setelah itu mulai lagi dengan membersihkan hama yang mungkin datang menyerang tanaman kopi pada usia tahun kedua. Perawatan dilakukan sedemikian rupa sehingga memang tanaman kopi bisa tumbuh dengan sehat dan sempurna. Salah satu faktor penyebab gagal panen selain dari faktor alam biasanya juga karena faktor perawatan yang tidak maksimal sehingga memang memberikan dampak pada pertumbuhan dan hasil kopi yang dipanen. Masyarakat Indonesia memang dikenal dengan masyarakat yang rajin bekerja terutama para petaninya yang benar-benar bekerja secara totalitas dalam bertani sehingga tak heran jika hasil kopi yang didapatkan sama kualitasnya dengan kerja dan perawatan yang dilakukan.
2. Pemilihan bibit dilakukan secara selektif sehingga benar-benar memberikan hasil yang terbaik. Bibit diambil dari tanaman unggul, bisa dengan menanam sendiri tanaman bibit atau membeli bibit dengan kualitas yang terbaik.
3. Pemupukan biasanya menggunakan pupuk alami sehingga tanaman kopi yang dihasilkan bisa lebih sehat dan alami. pupuk alami atau yang biasa dengan organik akan mendapatkan hasil mutu kopi bagus dan menjaga kesuburan tanah, beda halnya apabila menggunakan pupuk kimia yang dapat menhasilkan banyak buah akan tetapi tidak bisa menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang. Rasa kopinya pun terasa lebih nikmat dan lezat jika menggunakan pupuk-pupuk alami seperti pupuk kandang, pupuk kompos dan lain sebagainya. Di Lampung Barat sebagian besar yang masih menggunakan sistem organik non pestisida adalah daerah Liwa dan Sekitarnya seperti perkebunan kopi yang bekerjasama dengan kami Ahli Kopi Lampung yang berlokasi di Padang Cahya, Hanakau, Kota Besi dalam dan lainnya sekitaran Liwa.
4. Pemutilan buah kopi
Saat memanen juga perlu diperhatikan tehnik pemutilannya, jangan sampai merusak ranting-ranting pohon yang membuahi kopi cherry, sehingga pada panen selanjutnya mengurangi kapasitas hasil buah kopi. Pemutilan buah kopi baiknya dipetik hanya yang telah merah matang sempurna, jangan yang hijau karena kematangan tidak baik. Pemutilan buah yang merah, selain rasa kopi akan lebih lezat, buah kopi yang telah merah matang sudah baik untuk dipetik tidak merusak ranting pohon. Seperti yang dilakukan Kopi AKL, terobosan untuk meningkatkan kualitas kopi robusta lampung agar sangat lebih baik dari yang umum dilakukan petani di lampung yaitu memetik buah kopi hanya yang telah merah matang dan metode pasca panen full washed seperti pada produk “Kopi Merah”. Terbukti dengan proses seperti ini kualitas citarasanya banyak disuka tua maupun muda bahkan yang tadinya tidak suka kopi menjadi suka karena nyaman di tubuh dan lambung peminumnya.
Pemetikan buah kopi hanya yang telah merah matang memang akan menambah biaya operasional lebih besar dua kali lipat, akan tetapi untuk menghasilkan kopi enak dan lezat tentu akan sebanding dengan harga jual yang terbayarkan. Konsumen yang memperhatikan kesehatan dan kenikmatan minum kopi akan rela membeli walaupun harus mengkocek uang lebih dalam.
Berkenaan dengan itu semua kopi-kopi terkenal di Sumatera lainnya, umumnya para petani melakukan perawatan terbaik terhadap perkebunan mereka sehingga menghasilkan rasa kopi yang bukan hanya diakui di tingkat nasional namun juga di skala dunia. Siapkah anda menikmati kopi Nusantara dari Sumatera?
[av_button label=’Buka Katalog Produk ‘ link=’manually,http://aklcoffee.com/shop/’ link_target=” size=’x-large’ position=’center’ icon_select=’yes’ icon=’ue800′ font=’entypo-fontello’ color=’red’ custom_bg=’#444444′ custom_font=’#ffffff’]